language

English French German Spain Russian Japanese Arabic Chinese Simplified

Stop Ucapan Lewat Broadcast Me - Stop Ucapan Lewat Broadcast Message!!

Ga kerasa juga, perasaan baru kemaren ponsel kita dihujani oleh broadcast message tentang selamat berpuasa, sekarang udah harus siap-siap nerima broadcast lagi
Nah, buat yang masih suka melaksanakan ritual broadcast tersebut, mending mulai dirubah yok kebiasaannya, kenapa? Cekidot dulu bos,

 buat bahan pertimbangan, kenapa sebaiknya kita ga ngirim ucapan lewat broadcast.
GANGGU
--------
Kebayang ga sih, kalo kita lagi ribet misalkan, lagi masak lah, ato lagi kerja, lagi bawa kendaraan, lagi sibuk-sibuknya ngelakuin sesuatu, tiba-tiba ada pesan masuk ke ponsel kita, dan itu cuma broadcast. Kesel ga?
DIANGGAP GA PENTING
--------------------
Berapa banyak sih orang yang bener-bener rajin buat baca sebuah broadcast message? Dibaca gitu ampe akhir, terus dibales. Kayaknya jarang deh. Biasanya cuman dibuka doang, ato bahkan dibuka pun engga, langsung endchat aja gitu.
KELIATAN GA TULUS DAN GA MAU RIBET
------------------------
Dengan mengirim pesan sekaligus itu keliatan banget kalo kita ga mau ribet, ditambah lagi pesan satu orang dengan yg lainnya itu mirip-mirip atau bahkan sama banget. Fix, copas! Dengan gitu, orang yang dikirimin pesan bisa malah bete gan, ngerasa ga dianggep gitu dapet ucapan yang ogah-ogahan.
KURANG MEMELIHARA SILATURAHIM
-------------------
Dengan mengirim pesan personal (Bukan Broadcast), selain bisa memelihara silaturahim, siapa tahu ada pintu rejeki yang tidak disangka-sangka gan. Karena mungkin saja dengan pesan personal tersebut obrolan berlanjut. Siapa tau kerabat kita tersebut sedang nyari seseorang yang bisa diajakin berpartner dalam bisnis, atau bahkan buat agan yg masi sendiri, bisa dapet jodoh dari pesan yang bersifat personal tadi.
BISA GAGAL BERSOSIALISASI DAN MENEMPATKAN DIRI
-----------------------
Kemampuan bersosialisasi dan menempatkan diri itu harus dimulai dari hal kecil gan. Dengan tidak mengirim broadcast message, agan akan terbiasa untuk mengkondisikan bahasa agan terhadap lawan bicara. Agan terbiasa memilih bahasa yang pantas untuk orang-orang yang lebih tua, atasan, bawahan, adik kelas, saudara jauh, teman biasa, sahabat. Pasti beda-beda kan gaya bahasanya? Dengan membiasakan diri dari hal kecil tersebut, semoga di kehidupan nyata pun agan bisa jadi seseorang yang bisa menempatkan diri di segala sesuatu, dan menjadi menyenangkan bagi siapa saja.
** LALU SEBAIKNYA BAGAIMANA?
Cobalah membuat ucapan dengan wajar, dengan kata-kata biasa, dan ditujukan langsung kepada orang yang kita kirim pesan.
Kalau memang males bikin ucapan satu-satu, bikin aja template ucapannya, tapi usahakan pesan tersebut tetap menyisipkan nama/panggilan orang yang dituju. Misalkan:
”Mas Jarwo, Selamat Idul Fitri Ya, Mohon Maaf Lahir Dan Batin”
“Bu Arni, Selamat Idul Fitri Ya, Mohon Maaf Lahir Dan Batin”
”Om, Selamat Idul Fitri Ya, Mohon Maaf Lahir Dan Batin”
Pastikan kirim satu-satu ya gan, ribet dikit ga apa-apa kali?
Berkorban tenaga sedikit ga apa-apa dong? Kan mau dimaafin
Intinya, buat setiap ucapan itu bermakna, person-to-person, hati ke hati, agan ini mau maaf-maafan apa mau pidato dengan ngirim ucapan yang sama kepada setiap orang?
Ketika pesan itu bermakna, orang merasa :diakui, dihargai, InsyaAllah pintu maaf akan terbuka, sehingga kita menjadi orang yang lebih baik lagi, di mata Tuhan, dan juga di mata manusia lainnya.
Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar