Ketika Kesempurnaan
Perisai Langit terwujud...
Mengawali tulisan ini, tanpa disadari karena terbelenggu
nafsu dunia sampai lupa akan ganas nya
waktu berputar dan mengikuti alurnya sampai dimana masa ibadah, lebaran dan
liburan tiba. Saya ucapkan selamat berlibur bagi seluruh kawan-kawan se-Dunia.
Yuk jadikan moment ini bukan untuk berleha-leha dirumah saja, melainkan untuk
pendekatan baik habluminAllah, maupun habluminannas.
Saya dengan sangat
antusias untuk pulang lebih cepat dari Ramadhan tahun sebelumnya, biasanya
pulang di 3-6 hari menuju hari Idul fitri, namun kali ini dipercepat jadi H-15
nya. Bukan karena ngebet pengen banget atau
ditambah sudah gak ada uang dan kerjaan di Jogja, Namun untuk selesaikan
misi-misi yang sengaja di list di note
Laptop sebelumnya. Pulang sekedar pulang merpati juga pulang, dan tentunya kita bukan merpati. Right!
Ringan Kaki dalam
melangkah, Agar ringan juga rejeki menghampiri..
Dari list yang ditulis sekitar 2/3 nya dikhususkan untuk
menemui Keluarga, saudara sedulur, Guru-Guru Tercinta dan teman- teman yang sudah dewasa baik fsikis
maupun fisiknya. Hal yang membuat saya
tertarik tentang silaturahim itu sendiri, Nabi kita menganjurkan untuk menjaga
silaturahim baik kepada keluarga sanak saudara dan tetangga, mendekatkan rizki,
untung dalam relasi.
Dalam penelitian lain juga ternyata disampaikan Menurut Daniel Conroy-Beam, psikolog dari
University of Texas, ditemukan fakta bahwa mereka yang awet muda dan panjang umur adalah orang-orang yang ramah, bersahabat,
dan senang bersosialisasi. Orang-orang seperti itu biasanya senang tertawa dan
membagi perasaan dengan orang lain, daripada hanya menyimpannya di dalam hati.
Berhubung dia ramah dan bersahabat, maka orang lain pun tak keberatan
menerimanya.
Menyempurnakan
Ikhtiar hakekatnya bukan untuk hasil, tapi untuk kepantasan mendapatkan hasil.
Karena hasil adalah Hak Allah.
Bukan semata-mata pulang hanya untuk tebar sapa sana-sini
selain untuk memperkuat relasi, saya
kadang sedikit selipkan keinginan. Saya sebentar lagi lulus kuliah, mesti
kemana lah langkah saya selanjutnya? tidak malu bertanya kepada sekian banyak
orang termasuk keluarga, Guru-guru dan teman-teman yang saya temui. Kisah ini
sebenarnya hampir sama ketika saya setalah lulus SMA di Al-ittihad, resah dan
galau kemana langkah selanjutnya (kuliah) yang pada akhirnya takdir
menyampaikan saya di kota Gudeg yakni Yogyakarta.
Tentunya ada hal yang utama atau syarat apabila berikhtiar dalam berilmu dan berguru
yakni Rendah Hati yang tentunya akan mengundang rizki, potensi dan relasi..
Umpamanya, apabila seseorang rendah hati biasanya lebih disukai dan dekat
dengan orang lain akhirnya bisa jadi partner, mitra bisnis, bisa jadi investor
atau mungkin jadi Jodoh. Hehehe.. beda apabila kebalikannya Tinggi hati
yang akan rezeki terusir , relasi juga terusir. Semoga kita dijadikan pribadi yang Low
Profile High profit.Aminn..
Mudik terlihat
menghabiskan rezeki tapi yang sebenarnya
bukankah silaturahim dan berbakti itu
lebih mendekatkan pada rezeki. Terimakasih untuk semuanya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar