language

English French German Spain Russian Japanese Arabic Chinese Simplified

Pesan dari Robert. T. Kiyosaki "Rich Dad Poor Dad" Part 1.

Ketemu juga buku yang mengatur pola hidup di umur 20 keatas, saya memang awalnya akan pasrah dengan hasil hidup yang mana alur setiap orang Lulus kuliah->Bekerja->Menikah->Beli rumah->BeliMobil ->pendidikan Anak dan seterusnya (balap Tikus) , kalo dipiir pikirmah butuh 1,5 milyar untuk memenuhi sampai nyampe situ aja, saya itung-itungan ala dunia dengan gaji rata-rata orang wah ini gabakal bisa, jatuh-jatuhnya pasti ngutang ke bank atau nunggu hujan uang Impossible! masih cari alur terbaik dan belum berhasil.

 Buku "RICH DAD POOR DAD" lumayan ada semangat baru yang mencerahkan tentang alur selanjutnya tentunya merubah stigma tentang bekerja untuk uang atau uang bekerja untuk kita. 

a.    Belajar lah yang giat untuk menemukan perusahaan yang bagus untuk kamu beli bukan belajar lah yang giat untuk dapat perusahaan bagus untuk kerja. Banyak orang selamat dan stagnan dalam "balap tikus" karena dapat pekerjaan bagus dalam suatu perusahaan, tapi mereka tetap di bayangi kondisi keuangan yang tidak dikelola baik, tetep aja ngutang ke Bank. Bekerja dalam tekanan penuh resiko disanalah kita mendapat peluang, peluang sistem perusahan, peluang belajar,peluang bisnis dan peluang survive nikmati alurnya dan kendalikan diri dengan pikiran(kreativitas) bukan Emosi (terbebani).

b.    Bila anda kekurangan uang, biarkan tekanan terbentuk dan jangan memakai tabungan atau investasi anda, gunakan tekanan itu untuk mengilhami kegeniusan keuangan anda agar muncul cara-cara baru (cari peluang )untuk menghasilkan uang lebih banyak lalu bayar tagihan anda, anda harus meningkatkan (1) kemampuan anda menghasilkan uang lebih banyak sekaligus (2) kecerdasan keuangan anda

c.    Jangan terjebak dalam utang besar yang harus dibayar, jagalah pengeluaran anda tetap rendah, bangunlah aset anda terlebih dahulu. Setelah itu belilah rumah yang besar atau mobil bagus, jangan terjebak dalam balap tikus, bukanlah hal yang cerdas

d.    Jangan mau dipermainkan hidup, sebagian orang pasrah sebagian marah lampiaskan kepada atasan, pekerjaan atau pasangan mereka, baiknya ambil hikmahnya pikirkan solusinya tunda emosinya.

e.     Orang miskin dan kelas menengah bekerja untuk uang, orang kaya membuat uang bekerja untuk mereka.setelah gaji mereka dapatkan bagi pos-pos pengeluarannya minimalisir uang yang didapatkan untuk keluar lagi, putar uangnya kelola maksimal.Mereka yang lelah 8 jam sehari hanya berpikir tentang uang yang mereka hasilkan namun tetap mereka  tetap di bayangi dengan masalah keuangan yang besar ketika di rumah seperti tagihan, utang dan pengeluaran.

f.   Kelola ketakutan dan ketamakan dalam hal uang   Pola hidup manusia pertama: rasa takut terhadap uang membuat kita termotivasi bekerja keras, setelah dapat slip gaji ketamakan mulai merasuki kita dengan segala keindahannya bisa dibeli dengan uang, pola terbentuk (Bangun, bekerja, membayar tagihan, bangun, bekerja, membayar tagihan.”Hidup manusia selamanya dikendalikan dua emosi ketakutan dan ketamakan” gawatnya apabila uang sudah mengendalikan emosi dan jiwa mereka dengan ketakutan yang menggerogoti jiwa mereka (Bangun, Pergi bekerja, Berharap gaji) emosi yang mereka utamakan bukan Pikiran/akal.

g.   Hasrat=ketamakan, hidup yang indah, lebih baik, lebih menyenangkan jadi orang bekerja untuk uang, karena uang yang mereka pikir bisa mereka beli. Penyakit orang kaya yaitu kaya bukan karna hasrat tapi takut, Yah takut kehilangan harta mereka.

h.    Bekerjalah untuk belajar, jangan bekerja untuk uang, jadi lah karyawan yang bekerja keras dan berprestasi tapi teruslah bangun kolom aset. bekerja dan mendapatkan gaji hanya untuk menutupi rasa takut jangka pendek, mendapatkan gaji hanya untuk menutupi rasa tamak dengan segala keindahan jangka pendek. amati pola tersebut dan sisihkan yang banyak untuk investasi. 


 Baru sampai (h) yah,  masih ada alur lainny dan untuk Pos-Pos investasi dan Polanya akan di jelaskan di Blog selanjutnya... sudah ngantuk ngetiknya.. :))

Salam Zein Dinar..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar